KONTROL
KINETIK DAN TERMODINAMIKA DAN KURVA PROGRES REAKSI
Addition
to a conjugated diene at or below room temperature normally leads to a mixture
of products in which the 1,2 adduct predominates over the 1,4 adduct.
At
higher temperature, product ratio changes and 1,4 adduct predominates.
Beberapa
reaksi kimia mempunyai kemampuan untuk menghasilkan lebih dari satu produk.
Jumlah relative dari produk yang dihasilkan lebih sering tergantung pada
kondisi reaksi saat reaksi berlangsung. Perubahan pada jumlah reaktan, waktu,
temperature, dan kondisi yang lain dapat mempengaruhi distribusi pembentukan
produk dari rekasi kimia tersebut. Alasannya dapat dipahami dari dua konsep
penting yaitu:
1.
Stabilitas relative secara termodinamik
dari produk yang dihasilkan
2.
Kecepatan relative secara kinetic pada
saat produk terbentuk.
Kinetika
berkaitan dengan reaksi, termodinamika berkaitan dengan stabilitas intermediet
atau produk yang terjadi.
Reaksi
kontrol kinetik vs. Termodinamik
Enolat
kinetik vs. Termodinamik
Jika keton taksimetris diberikan basa,
mempunyai potensi membentuk dua enolat yang bersifat regioisomer (dengan
menghiraukan geometri enolat). Sebagai contoh:
Enolat
yang ter-trisubstitusi dianggap sebagai enolat kinetic, sedangkan enolat yang
ter-tetrasubstitusi dianggap sebagai enolat termodinamik. Hydrogen alfa yang
terdeprotonasi membentuk enolat kinetik kurang terhalang, sehingga
terdeprotonasi lebih cepat. Secara umum, olefin yang ter-tetrasubstitusi lebih stabil
dari pada olefin yang ter-trisubtitusi oleh karena stabilisasi
hiperkonjugasi.
Rasio dari regioisomer enolat
ini sangat dipengaruhi oleh pilihan basa yang digunakan. Untuk contoh
di atas, kontrol
kinetik dapat dilakukan dengan menggunakan LDA pada -78 °C, menghasilkan selektivitas
99:1 untuk enolat kinetik:termodinamik,
sedangkan kontrol termodinamik dapat dilakukan dengan menggunakan trifenilmetillitium pada suhu kamar, menghasilkan selektivitas 10:90.
Secara umum, enolat kinetik
lebih difavoritkan pada kondisi temperatur yang rendah, ikatan logam-oksigen yang relatif ion,
dan deprotonasi cepat menggunakan
basa yang kuat dan terhalang, yang sedikit berlebihan, sedangkan enolat
termodinamik lebih difavoritkan pada kondisi temperatur yang lebih tinggi, ikatan
logam-oksigen yang relatif kovalen, dan waktu kesetimbangan yang lebih lama untuk deprotonasi dengan menggunakan basa kuat
yang kadarnya sedikit berlebih dari jumlah sub-stoikiometri reaksi.
Penggunaan jumlah sub-stoikiometri basa
mengijinkan sebagian kecil senyawa karbonil yang tidak terenolisasi menyeimbangkan enolat menjadi regioisomer termodinamik
dengan berperan sebagai ulang alik proton ( proton shuffle).
Pertanyaan.
1.
Bagaimana suatu produk dapat disebut
terkontrol secara kinetik dan terkontrol secara termodinamik ?
Kontrol kinetik: produk tercepat.
BalasHapusKontrol termodinamik: produk terstabil.
Terkontrol kinetik berarti mempercepat pembentukan produk.
Terkontrol termodinamik berarti penstabilan produk.
CMIIW
Semoga bermanfaat.