Aromatisasi
Aromatisitas adalah sebuah sifat kimia dimana
sebuah cincin terkonjugasi yang ikatannya terdiri dari ikatan tidak jenuh,
pasangan tunggal, atau orbit kosong menunjukan stabilitas yang lebih kuat
dibandingkan stabilitas sebuah sistem yang hanya terdiri dari konjugasi.
Aromatisitas juga bisa dianggap sebagai manifestasi dari delokalisasi siklik
dan resonansi. Syarat-syarat Aromatisitas:
1. Molekul harus berbentuk siklik.
2. Setiap atom pada cincin tersebut harus mempunyai
orbital π, membentuk sistem berkonjugasi.
3. Molekul haruslah planar.
4. Jumlah elektron π molekul haruslah ganjil dan
memenuhi kaidah Huckel: (4n+2) elektronπ.
5. Molekul- molekul yang mengandung 4n elektron π
adalah antiaromatik.
Senyawa
aromatis terdiri dari beberapa kategori yaitu :
1.
Benzena
2. Furan
3.
Natalena
4.
Antrasena
5.
Kuinazolina
6.
Asam Benzoat
7.
Adrenalin
8.
Benzaldehida
9.
Benzil
bromida
10.
Dilapiola
11.
Estragola
12.
Ftalimida.
13.
Gugus fenil
14.
Isoksazola
15.
Mangostin
16.
Pirola
17.
Plumbagin
18.
Polietilena
19.
Tereftalat
20.
Purina
SENYAWA
AROMATIK HETEROSIKLIK
Menurut Erich Huckel, suatu senyawa yang mengandung cincin beranggota
lima atau enam bersifat aromatik jika:
- semua atom
penyusunnya terletak dalam bidang datar (planar)
- setiap
atom yang membentuk cincin memiliki satu orbital 2p
- memiliki
elektron pi dalam susunan siklik dari orbital-orbital 2p sebanyak 4n+2
(n= 0, 1, 2,
3, ...)
Di samping benzena dan turunannya, ada beberapa jenis senyawa lain yang menunjukkan
sifat aromatik, yaitu mempunyai ketidakjenuhan tinggi dan tidak menunjukkan reaksi-reaksi
seperti alkena. Senyawa benzena termasuk dalam golongan senyawa homosiklik, yaitu
senyawa yang memiliki hanya satu jenis atom dalam sistem cincinnya. Terdapat
senyawa heterosiklik, yaitu senyawa yang memiliki lebih dari satu jenis atom
dalam sistem cincinnya, yaitu cincin yang tersusun dari satu atau lebih atom
yang bukan atom karbon. Sebagai contoh, piridina dan pirimidina adalah senyawa
aromatik seperti benzena. Dalam piridina satu unit CH dari benzena digantikan
oleh atom nitrogen yang terhibridisasi sp2, dan dalam pirimidina dua
unit CH
digantikan oleh atom-atom nitrogen yang terhibridisasi sp2.
Senyawa-senyawa heterosiklik beranggota lima seperti furan, tiofena,
pirol, dan
imidazol
juga termasuk senyawa aromatik.
Benzene: senyawa aromatic sederhana
Senyawa aromatic yaitu molekulnya
harus siklik dan datar, tiap atom dalam cincin harus memiliki orbital P tegak
lurus pada bidang cincin → delokalisasi penuh electron II dan memenuhi aturan
huckel.
Subsitusi
aromatic elektrofilik, aromatis benzene menyajikan suatu kestabilan yang unik
pada system pi, benzene tidak menjalai reaksi seperti pada alkena. Pada kondisi
yang tepat mudah bereaksi substitusi elektrofilik.
(C.
Budimarwanti https://www.slideshare.net/kelikbayu1/bab-vi)
Sifat-sifat
senyawa aromatic:
1.
Senyawa siklik yang mengandung ikatan
rangkap berselang seling
2.
Bersifat nonpolar
3.
Banyak digunakan sebagai pelarut
Erick
Huckel (ahli kimia jerman, 1931) mengusulkan persyaratan senyawa aromatic yi:
1.
Datar
2.
Siklik
3.
Memiliki electron pi yang
ber-jumlah 4n+2 (n=bilangan bulat)
Menurut
huckel, cincin dengan electron pi berjumlah 2, 6, 10 atau 14 dapat bersifat aromatik.
Pertanyaan.
1.
Apakah yang dimaksud senyawa siklik
yang mengandung ikatan rangkap berselang seling pada sifat senyawa aromatic?
Perhatikan ikatan rangkapnya benzen. Seperti itu yang namanya ikatan rangkap selang-seling.
BalasHapusterima kasih atas materinya, menurut saya senyawa siklik dengan ikatan rangkap yang selang seling dapat menyebakan delokalisasi elektron secara terkonjugasi seperti pada benzen , anilina
BalasHapusIkatan phi yang terdapat pada cincin aromatis yang mengelilingi cincin tersebut. Namun, tetap memperhatikan kaidah ikatan atom C sebagai rantai utamanya. Sehingga ikatan rangkapnya dapat berselang-seling, dan itulah senyawa aromatis rantai tertutup.
BalasHapus