Seorang ilmuan swedia bernama Berzelius (tahun
1815) dinyatakan bahwa pembentukan senyawa organic mengikuti hukum-hukum kimia
yang berbeda dengan yang berlaku dalam pembentukan senyawa annorganik. Hal
inilah yang melahirkan annggapan bahwa senyawa organic hanya dapat terjadi bila
ada pengaruh dari daya yang dimiliki oleh makhluk hidup (vital force atau vis
vitalis). Dengan dasar anggapan seperti itu maka timbul pandangan bahwa senyawa
organic tidak dapat di buat melalui eksperimen melalui eksperimen.
Pada tahun 1828 seorang ilmuan bangsa jerman
bernama Friedrich Wholer berhasil membuat ammonium sianat menjadi urea di
laboratorium. Berdasarkan pengelompokan yang beralaku, ammonium sianat termasuk
senyawa anorganik sedangkan urea termasuk senyawa oorganik ( karena terdapat
hasil metabolisme tubuh hewan). Dengan demikian hasil eksperimen Wholer
tersebut memberikan bukti bahwa senyawa organic dapat di hasilkan di
laboratorium tanpa pengaruh daya yang di miliki makhluk hidup.
Sintesis Wöhler dari
urea adalah hasil dari percobaan dimulai pada tahun 1823, di mana ia
menyelidiki garam asam cyanic, yang dikenal sebagai sianat. Pada tahun 1824
Wöhler menunjukkan bahwa rumus empiris perak cyanate adalah AgNCO. Justus von
Liebig, yang telah mempelajari senyawa perak marah, sudah datang dengan rumus
yang sama untuk suatu senyawa yang sama sekali berbeda (keduanya merupakan
senyawa isomer struktural). Isomer adalah sebuah novel gagasan pada waktu itu,
karena diyakini bahwa setiap senyawa memiliki formula unik: Tidak ada dua
senyawa bisa memiliki rumus yang sama. (Berzelius pertama kali menggambarkan
fenomena Isomer pada tahun 1831.)
Pada tahun 1828
Wöhler berusaha untuk mensintesis cyanate amonium melalui penggabungan cyanate
perak dengan amonium klorida berair. Reaksi ini menghasilkan padatan kristal
putih yang tidak memiliki sifat-sifat cyanate amonium. Wöhler kemudian mencoba
untuk mensintesis cyanate amonium menggunakan cyanate berlebih dan amonium
hidroksida. Ini menghasilkan bubuk putih yang sama, tetapi dengan sedikit
kontaminan sehingga dapat dianalisis. Setelah dianalisis, bubuk putih terbukti
memiliki komposisi dan sifat urea, suatu senyawa yang telah diisolasi dari
urin.
Pb(OCN)2 + 2 NH3 + H2O → PbO + NH4OCN → H2NCONH2
Pb(OCN)2 + 2 NH3 + H2O → PbO + NH4OCN → H2NCONH2
Urea adalah senyawa organic yang tersusun dari
unsure karbon, hydrogen, dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa
anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
Urea adalah hasil metabolisme makhluk hidup.Sintesis ini penting karena untuk
pertama kalinya komponen organik dapat dihasilkan dari reaktan anorganik.
Penemuan ini bertentangan dengan teori vitalisme yang meyakini bahwa materi organik
mengandung kekuatan khusus atau kekuatan
vital. Urea ditemukan pada tahun 1799 dan sebelumnya hanya bisa didapat
dari sumber biologis seperti urin.
Berikut reaksi sintesis urea:
a.
b.