Konsep-konsep
yang diperlukan dalam mempelajari struktur molekul senyawa organik:
1.
Elektronegativitas
adalah ukuran dari kemampuan atom untuk menarik pasangan elektron bersama untuk
dirinya sendiri. Perbedaan elektronegativitas antara dua unsur yang menentukan
sejauh mana elektron mereka berbagi dan dibagi merata. Cara di mana elektron
bersama membantu menentukan banyak sifat molekul penting seperti kelarutan.
Elektronegativitas paling sederhana didefinisikan sebagai daya tarik dari
sebuah unsur pada elektron itu untuk berbagi ikatan. Ketika dua atom berbagi
elektron, seperti tarik tambang ada di antara mereka. Elektron akan menghabiskan
lebih banyak waktu di sekitar unsur yang lebih elektronegatif, dan semakin
besar perbedaan elektronegativitas, akan semakin tidak merata pembagiannya.
Sebaliknya, Jika dua unsur memiliki elektronegativitas yang mirip, mereka akan
berbagi elektron dengan cara yang kurang lebih sama.
Digunakan
untuk menjelaskan:
1. Kepolaran ikatan →
Cl-CH2-CH=CH2
+ HI
2.
Kekuatan ikatan hidrogen
3.
Fenomena reaksi
2.
Ikatan Hidrogen adalah
gaya tarik menarik yang lemah antara atom elektronegatif (seperti atom fluor,
oksigen, atau nitrogen, dan atom hidrogen) terikat pada atom elektronegatif
lain. Ikatan hidrogen bertanggung jawab atas sifat yang dimiliki air dan banyak
molekul biologis lainnya.
Contoh
yang paling banyak ditemui dan paling sederhana dari ikatan hidrogen dalam air,
dimana setiap molekul air terikat pada empat molekul air yang berdekatan
melalui ikatan hidrogen. Atom oksigen dalam tiap molekul air memiliki dua
elektron tunggal yang ditawarkan, yang segera terikat dengan dengan atom
hidrogen dalam molekul air lainnya. Selanjutnya, dua atom hidrogen yang terikat
pada setiap ikatan oksigen ke molekul oksigen dalam molekul air yang
berdekatan. Ikatan antarmolekul ini bertanggung jawab atas titik didih air yang
relatif tinggi. Air memiliki titik didih yang sangat tinggi dibandingkan dengan
bahan yang terdiri dari molekul dengan ukuran yang sama. Jika ikatan ini tidak
ada, air akan mendidih pada suhu yang sama dengan karbon dioksida (yang
mendidih pada -78 ° C atau -108,4 ° F) dan kehidupan seperti yang kita tahu itu
tidak mungkin.
Kegunaan
menjelaskan:
1.
Titik didih
2.
Kelarutan
3.
Bentuk molekul
3. Gaya
van der waals adalah gaya tarik di antara atom atau molekul, gaya ini jauh lebih
lemah dibandingkan gaya yang timbul karena ikatan valensi dan besarnya ialah 10-7
kali jarak antara atom-atom atau molekul-molekul. Gaya ini menyebabkan sifat
tak ideal pada gas dan menimbulkan energi kisi pada kristal molekular. Ada tiga
hal yang menyebabkan gaya ini :
1.
Interaksi dwikutub-dwikutub, yaitu
tarikan elektrostatistik di antara dua molekul dengan moment dwikutub permanen.
2.
Interaksi dwikutub imbasan, artinya
dwikutub timbul karena adanya polarisasi oleh molekul tetangga.
3.
Gaya dispersi yang timbul karena
dwikutub kecil dan bersifat sekejap dalam atom.
Asal mula gaya dispersi van der
Waals
- Dipol-dipol
yang berubah-ubah sementara
- Dipol-dipol
sementara yang bagaimana yang membemberikan kenaikan dayaarik antarmolekul.
4.
Polarizabilitas adalah kemudahan suatu
molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu molekul.
Gugus
Pergi:
R-I
> R-Br > R-Cl
RS-
> RO-
5.
Gugus fungsi adalah Sekelompok atom
yang bertanggung jawab untuk reaksi karakteristik senyawa. Gugus fungsi mengacu
pada atom tertentu yang terikat dalam susunan tertentu yang memberikan sifat
fisik dan kimia tertentu senyawa
6.
Efek induksi
adalah Suatu aksi elektrostatik yang diteruskan melalui rantai atom dalam
suatu molekul (lewat ikatan σ).
Dan efek itu
dapat dinyatakan sebagai I + dan I –
I +
jika subtituen yang terikat mendorong elektron ( melepaskan e - )
I - jika subtituen yang terikat menarik Elektron ( mengambil e
- )
Bila ada gugus yang terkait pada alkil dari asam
karboksilat bersifat menarik elektron, maka efek induktif akan diteruskan
kesemua atom, oksigen dari hidroksida pada asam menjadi relatif lebih positif,
hydrogen mudah lepas kesamaan karboksilat bertambah.
7.
Resonansi
Resonansi secara singkat dapat dikatakan dengan suatu molekul
yang strukturnya sama tetapikonfigurasi elektronnya berbeda.
8. Hipekonjugasi
Merupakan delokalisasi yang melibatkan elektron
σ. Hiperkonjugasi di atas dapat dipandang sebagai overlap antara orbital σ
ikatan C-H dengan orbital π ikatan C=C, analog dengan overlap π-π.
Hiperkonjugasi disebut juga resonansi tanpa ikatan.
9. Tautomeri adalah isomer- isomer pada senyawa karbonil yang hanya dibedakan oleh kedudukan ikatan rangkap yang disebabkan perpindahan letak atom hidrogen ke atom oksigen yang diikuti dengan pergntian ikatan tunggal dengan ikatan ganda yang ada disebelahnya.
10. Regangan Ruang merupakan Sebuah meterial memiliki bentuk yang tetapdan dapat
berubah bentuknya karenategangan. Besar perubahan yang terjadi disebut deformasi,
perbandingan deformasi yang terjadi dengan ukuran awal disebut dengan regangan.
Jika tegangan yang terjadicukup rendah (atau regangan yang dikenakan rendah),
hampir semua material padat berperilaku dengan cara regangan yang terjadi
secara langsung berbandingan dengan besar tegangan; koefisien dari hasil
perbandingan tersebut disebut modulus elastisitas. Daerah deformasi ini dikenal
sebagai daerah elastis linear.
Terimakasih ulasan yang sangat bermanfaat ,disini saya ingin bertanya , sebagaimana yang telah kita ketahui dari satu periode dari kiri kekanan kelektronegatifan nya semakin besar dan satu golongan dari atas kebawah kelektronegatifannya semakin menurun , hal apa yang menyebabkan persoalan tersebut bisa terjadi ?
BalasHapusMohon jawabannya ya
Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin berkurang. Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin bertambah.
HapusPenjelasan: Tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk menetukan/membandingkan keelektronegatifan unsur-unsur. Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron. Semakin besar daya tarik elektron semakin besar energi ionisasi, juga semakin besar (semakin negatif) afinitas elektron. Jadi, suatu unsur (misalnya fluor) yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar akan mempunyai keelektronegatifan yang besar. Semakin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion negatif. Semakin kecil keelektronegati fan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion negatif, dan cenderung semakin mudah membentuk ion positif.
Terimakasih.
Terimakasih ulasan yang sangat bermanfaat ,disini saya ingin bertanya , sebagaimana yang telah kita ketahui dari satu periode dari kiri kekanan kelektronegatifan nya semakin besar dan satu golongan dari atas kebawah kelektronegatifannya semakin menurun , hal apa yang menyebabkan persoalan tersebut bisa terjadi ?
BalasHapusMohon jawabannya ya
Menambah referensi saya min..
BalasHapusmasukannya, dipertmbh lg materi resonansinya.. karena cukup bnyk dan komplek materi resonansi itu sendri..
terima kasih atas materinya, mungkin saran saja untuk menambah lagi materinya seperti pada gugus fungsi, resonansi maupun yang terlihat masih sedikit. terima kasih:)
BalasHapusNice share, thanks.
BalasHapusterima kasih. materinya sangat membantu sekali
BalasHapusterimakasih sangat bermanfaat :)
BalasHapus